Sabtu, 02 Juni 2012

SUBNET MASK


JARINGAN KOMPUTER


SUBNET MASK


  1. Pengertian Subnet Mask

Subnet mask adalah istilah teknologi informasi dalam bahasa Inggris yang mengacu kepada angka biner 32 bit yang digunakan untuk membedakan network ID dengan host ID, menunjukkan letak suatu host, apakah berada di jaringan lokal atau jaringan luar.
RFC 950 mendefinisikan penggunaan sebuah subnet mask yang disebut juga sebagai sebuah address mask sebagai sebuah nilai 32-bit yang digunakan untuk membedakan network identifier dari host identifier di dalam sebuah alamat IP. Bit-bit subnet mask yang didefinisikan, adalah sebagai berikut:
  • Semua bit yang ditujukan agar digunakan oleh network identifier diset ke nilai 1.
  • Semua bit yang ditujukan agar digunakan oleh host identifier diset ke nilai 0.
            Setiap host di dalam sebuah jaringan yang menggunakan TCP/IP membutuhkan sebuah subnet mask meskipun berada di dalam sebuah jaringan dengan satu segmen saja. Entah itu subnet mask default (yang digunakan ketika memakai network identifier berbasis kelas) ataupun subnet mask yang dikustomisasi (yang digunakan ketika membuat sebuah subnet atau supernet) harus dikonfigurasikan di dalam setiap node TCP/IP.
            Untuk mengkonversi angka biner subnet mask menjadi bentuk dotted decimal, lakukan langkah-langkah berikut :
  1. Pecah-pecahlah bit-bit subnet mask menjadi bentuk 4 buat octet (8-bit): 11111111.11111111.11110000.00000000
  2. Tuliskan desimal 255 intuk setiap octet yang semua bit-nya bernilai 1, tuliskan angka 0 untuk setiap octet yang semua bit-nya bernilai 0.
  3. Konversikan octet yang bit-bitnya campuran 0 dan 1.


Contoh :
  1. Misalkan anda memiliki IP address 192.168.10.0 dan Subnet mask 255.255.255.128
Ubah angka 128 ke bilangan biner dengan cara sebagai berikut :



Jawaban :
128 : 2 = 64 sisa 0
64  : 2 = 32 sisa 0
32  : 2 = 16 sisa 0
16  : 2 =  8 sisa 0
8   : 2 =  4 sisa 0
4   : 2 =  2 sisa 0
2   : 2 =  1 Sisa 0


Hasil akhir 1 tidak dapat dibagi menjadi 1
hasil bilangan binernya adalah 10000000



















Penjelasan
            Banyaknya subnet yang tersedia dari rumus 2^x
X adalah jumlah dari angka 1, karena berdasarkan angka binner yang ada jumlah 1=1
maka 2^1 = 2 maka jumlah subnet maksnya adalah 2.

            Nah sekarang kita harus tau bila tersedia hanya 2 subnet maks maka kita harus mencari berapa subnet mask tersebut?
Dari Subnet maks yang terbesar adalah 256 maka dihasilkan 256 – 128 = 128.
Maka subnet masknya adalah 0 dan 128

  1. Contoh lain bila ditetapkan subnet masknya 255.255.255.192 Jumlah subnet maks dapat dihitung :


Jawaban
192 : 2 = 96 sisa 0
96  : 2 = 48 sisa 0
48  : 2 = 24 sisa 0
24  : 2 = 12 sisa 0
12  : 2 =  6 sisa 0
6   : 2 =  3 sisa 0
3   : 2 =  1 sisa 1

maka bilangan binnernya adalah 11000000



















Penjelasan
            karena angka 1 ada 2 maka 2^2 = 4
Dan subnet yang dapat digunakan adalah 256 – 192 = 64, maka Subnetnya adalah
0, 64, 128, 192
artinya subnetnya adalah
255.255.255.0
255.255.255.64
255.255.255.128
255.255.255.192
            Jumlah Host per Subnet = 2^y – 2, dimana y adalah adalah kebalikan dari x yaitu banyaknya binari 0 pada oktet terakhir subnet. Jadi jumlah host per subnet adalah 2^6 – 2 = 62 host.
  1. Cara Menghitung Subnet Mask


Tuliskan ulang dalam bentuk dotted decimal 255.255.240.0
Beberapa alasan membangun subnetting ialah sebagai berikut:
·         Mereduksi Tarif Jaringan
            Alasan dasar menggunakan subnetting yaitu untuk mereduksi ukuran broadcast domain. Broadcast secara berkesinambungan dikirim ke semua host yang ada di jaringan dan sub jaringan. Saat tarfik broadcast mulai mengasumsi langkah subnetting untuk mereduksi ukuran broadcast domain tersebut.
·         Mengoptimasi Performansi Jaringan
            Sebagai hasil dari reduksi jaringan, maka otomatis akan diperoleh permormansi jaringan lebih baik.
·         Memudahkan manajemen
            Dengan membagi-bagi jaringan diharapkan akan memudahkan administrator dalam mengatur jaringan terutama untuk keperluan identifikasi.
·         Mengefektifkan jaringan yang dibatasi area geografis yang luas
            Sebuah jaringan tunggal dan besar yang dibatasi oleh area geografis yang luas dapat menimbulkan berbagai masalah, terutama dari sisi kecepatan. Dengan mengkoneksikan multi jaringan yang lebih kecil maka diharapkan dapat membuat sistem lebih efisien.

            Hal pertama yang harus diketahui untuk melakukan subnetting adalah mengingat nilai dari bit-bit Subner Mask. Nilai ini yang akan dijadikan panduan untuk proses subnetting. Berikut adalah tabel bit-bit Subnet Mask
Tabel 1. Bit bit Subnet Mask


            Ket: Bit 1 pada subnet mask berarti mengaktifkan masking (on), sedangkan bit 0 tidak aktif (off). Bit-bit dari IP Address yang “ditutupi” oleh bit-bit subnet mask yang aktif dan bersesuaian akan diinterpretasikan sebagai bit network

            Dengan demikian, kemungkinan-kemungkinan subnet yang tersedia sebagai berikut:
Tabel 2. Nilai-nilai subnet mask yang mungkin untuk subnetting



MISALKAN :
IP address : 192.168.0.150/27
Subnet mask dalam desimal : 255.255.255.0
Subnet mask dalam biner : 11111111.11111111.11111111.00000000
            Menentukan jumlah host persubnet rumus yang digunakan yaitu 2h-2, dimana nilai h didapatkan dari 32 bit – (bit yang ditentukan). Seperti perhitungan bit dibawah ini, bit yang ditentukan yaitu 27, jadi
11111111.11111111.11111111.11111111 (32 bit)
11111111.11111111.11111111.11100000 (27 bit) –
00000000.00000000.00000000.000111111(5 bit)
Untuk jumlah host persubnet jadi 25 – 2 = 30 host persubnet
Jadi host yang diperlukan persubnet yaitu 30 host. Untuk menentukan IP network, IP host mana persubnet dan IP broadcast, bisa terlihat pada tabel di bawah ini:




            Dari penjelasan perhitungan di atas dapat disimpulkan untuk IP 192.168.0.150/27 :
Subnet ke-       : 4
IP Network     : 192.168.0.128
IP Host Awal  : 192.168.0.129
IP Host Akhir : 192.168.0.158
IP Broadcast   : 192.168.0.159

Jadi IP  network ny adalah 192.168.0.131, IP broadcast = 192.168.0.163,IP host dimulai dari 192.168.0.132 – 192.168.0.162. jadi memiliki subnet 192.168.0.150 termasuk ke dalam Subnet 5.


  1. Contoh Soal Perhitungan Subnetting

    Soal –soal perhitungan subnetting biasanya berkisar di empat masalah yaitu: Jumlah Subnet, Jumlah Host per Subnet, Blok Subnet dan Alamat Host-Broadcast.

    Contoh Soal:
    Subnetting apa yang terjadi pada IP Address kelas C 192.168.1.0/27?

    Jawab:
    Subnet mask dari 192.168.1.0/27 adalah 11111111.1111111.11111111.11100000  atau 255.255.255.224, maka:
  1. Jumlah Subnet,
    Jumlah subnet dapat dicari dengan 2 pangkat x, dimana x adalah banyaknya angka 1 pada oktet 4, dalam perhitungan subnet mask diatas ada 3, sehingga Jumlah subnet mask adalah 2 pangkat 3 sama dengan 8 buah subnet
  2. Jumlah Host,
    Jumlah host pada tiap subnet dapat dicari dengan 2 pangkat y, dimana y adalah banyaknya angka 0 pada oktet 4, dalam perhitungan diatas ada 5, sehingga Jumlah Host tiap subnetnya adalah 2 pangkat 5 sama dengan 30 host tiap subnet.
  3. Blok Subnet,
    Untuk mencari dapat dicari dengan dengan cara 256-224 (dimana 224 adalah nilai oktet 4) sama dengan 32. Untuk mencari subnet yang lain hasil ini dikali 2=64, dikali 3=96, dikali 4=128, dikali 5=160, dikali 6=192, dikali 7=224 dikali 8=256. Sehingga blok subnet yang valid adalah 0 (pasti ada), 32,64,96,128,160,192, dan 224.
  4. Network Address, Host Address dan Broadcast Address yang valid
    Untuk mencari alamat host, broadcast dan network (subnet)  kita langsung aja buat tabel lengkapnya perhitungan subnetting ini sebagai berikut: